TOTURIAL

Selasa, 09 Oktober 2012

KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR



KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR.

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang masalah
Kunci pembangunan masa mendatang adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dalam mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Proses  belajar mengajar merupakn inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Karena proses belajar pengajar mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik atara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

  1. Rumusan masalah
·         Bagaimanakah suatu proses belajar mangajar dianggap berhasil ?
·         Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar ?




BAB II
PEMBAHASAN

KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

A.Pengertian Keberhasilan

Untuk mengatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsapatnya. namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman kepada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa “ suatau proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK)–nya dapat tercapai”.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahan kepada siswa. Penilaian Formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan instruksional khusus (TIK) yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpanbaik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.

karena itulah, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional khusus dari bahan tersebut.

B.Indikator Keberhasilan

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut :

  1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajar mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian, indicator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

C.Penilaian Keberhasilan

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut :
  1. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

  1. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuan adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.  

  1. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahanan yang telah diajarkan selama satu semester, sat atau dua tahun pelajaran. Tujannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu.hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
              
D.Tingkat Keberhasilan

            Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai. Sehubung dengan hal inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Istimewa/ maksimal  : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan                                            dapat dikuasai oleh siswa.
2.   Baik sekali/ Optimal     : Apabila sebahagian besar (76% s.d. 99% ) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
3.      Baik/ Minimal             : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dukuasai oleh siswa.
4.      Kurang                    : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

            Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru.





E. Program Perbaikan

            Taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya. Salah satunya adalah sehubungan dengan kelangsungan proses belajar mengajar itu sendiri yang antara lain adalah : Apakah proses belajar mengajar berikut pokok bahasan baru, mengulang seluruh pokok bahasan yang baru saja diajarkan, atau bagaimana ?
            Jawaban terhadap pertanyaan tersebut hendaknya didasarkan pada taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang baru saja dilaksanakan.
1.      Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru.
2.      Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (dibawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan (remedial)

            Pengukuran tentang taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar ini ternyata berperan penting. Kerena itu, pengukurannya harus betul-betul syahih (valid), andal ( reliadel), dan lugas (objective). Hal ini mungkin tercapai bila alat ukurannya disusun berdasarkan kaidah, aturan, hukum atau ketentuan penyusunan butir tes.

            Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.       Mengulang pokok bahasan seluruhnya.
b.      Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai.
c.       Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama.
d.      Memberikan tugas-tugas khusus.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

            Jika ada guru yang mengatakan bahwa dia tidak ingin berhasil dalam mengajar, adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa dan jauh dari kepribadian seorang guru. Mustahil setiap guru tidak Ingin berhasil dalam mengajar. Apabila jika guru itu hadir kedalam dunia pendidikan berdasarkan tuntutan hati nurani. Panggilan jiwanya pasti merintih atas kegagalan mendidik dan membina anak didiknya.
            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar antara lain : tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana evaluasi.

1.Tujuan

            Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sarana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik. Guru dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Jika kegiatan belajar anak didik dan kegiatan mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran pun gagal untuk dicapai.
            Karena sebagai pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam setiap kali kegiatan belajar mengajar, maka guru selalu diwajibkan merumuskan tujuan pembelajarannya. Guru hanya merumuskan Tujuan Pembelajaran khusus (TPK), karena Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)  sudah tersedia dalam GBPP. Inilah langkah pertama yang harus guru lakukan dalam menyusun rencana pengajaran. Tujuan Pembelajaran Khusus  ini harus dirumuskan secara operasional dengan memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :
a.       Secara spesifik menyatakan perilaku yang akan dicapai.
b.      Membatasi dalam keadaan mana perubahan prilaku diharapkan dapat terjadi (kondisi perubahan perilaku).
c.       Secara spesifik menyatakan kriteria perubahan perilaku dalam arti penggambaran standar minimal perilaku yang dapat diterima sebagai hasil yang dicapai.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) adalah wakil dari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU). Maka perbuatan TPK harus berpedoman pada TPU. Agar TPK dapat mewakili terhadap TPU perlu dipikirkan beberapa petunjuk (indicator) suatu TPU. Indikator suatu TPU itu banyak namun dalam hal ini hendaknya yang dipilih yang betul-betul penting sehingga dapat mewakili (representatif) TPU. Berdasarkan indicator terpilih tersebut itulah dirumuskan  TPK.

            Berdasarkan indicator terpilih tersebut diatas itulah dapat dirumuskan sejumlah TPK dari TPU yang bersangkutan.

            Contoh rumusan TPK berdasarkan cici-ciri dan indicator terpilih tersebut adalah : “ dengan menggunakan peta siswa dapat menunjukan tiga daerah objek wisata di Kalimantan Selatan dengan tepat dan benar”.

              Bila TPK tersebut dianalisis, dapatlah diketahui unsure-unsur berikut :
1.      Audience   :  Siswa
2.      Behavior    : Dapat menunjukan tiga daerah objek wisata di kalimantan selatan
3.      Condition :  dengan menggunakan peta.
4.      Degree      :  Dengan tepat dan benar


2 Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada aanak didik disekolah. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru di akui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan  dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anakdidik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian.

3.      Anak Didik
Anak didik adalah unsur manusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar berikut hasil dari kagiatan itu, yaitu keberhasilan belajar mengajar.

4.      Kegiatan Pengajaran
Pola umum kegiatan ppengajaran adalah terjadinya interaksi anatara guru dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar anak didik.

5.      Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan.bila tiba masa ulanagan, semua bahan yang telah diprogramkan dan harus selesai dalam janagka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan item-item soal evaluasi.






1 komentar:

  1. maklahnya bagus... klo sumbrnya diposting jga pasti jauh lebih indah..

    BalasHapus