Metode Perawatan Beton ( Curing )
Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah : memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau pengganti supaya dapat berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat menyebabkan retak.
Metoda dan lama pelaksanaan curing tergantung dari :
- jenis atau tipe semen dan beton yang digunakan, termasuk bahan tambahan atau pengganti yang dipakai
- jenis/tipe dan luasan elemen struktur yang dilaksanakan
- kondisi cuaca, suhu dan kelembaban di area atau lokasi pekerjaan
- penetapan nilai dan waktu yang digunakan untuk kuat tekan karakteristik beton (28 hari atau selain 28 hari,
Kualitas dan durasi/lama pelaksanaan curing/perawatan beton berpengaruh pada :
Lamanya durasi curing menurut SNI 03-2847-2002 mensyaratkan curing selama :- mutu/kekuatan beton (strength)
- keawetan struktur beton (durability)
- kekedapan air beton (water-tightness)
- ketahanan permukaan beton, misal terhadap keausan (wear resistance)
- kestabilan volume, yang berhubungan dengan susut atau pengembangan (volume stability : shrinkage and expansion)
- 7 (tujuh) hari untuk beton normal
- 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi
sampai tercapai min 70% kuat tekan beton yang disyaratkan (fc’)
ASTM C-150 mensyaratkan :
- semen tipe I, waktu minimum curing 7 hari
- semen tipe II, waktu minimum curing 10 hari
- semen tipe III, waktu minimum curing 3 hari
- semen tipe IV atau V minimum curing 14 hari
Beberapa metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton di lapangan, antara lain :
- membasahi permukaan beton secara berkala dengan air supaya selalu lembab selama perawatan (bisa dengan sistem sprinkler supaya praktis)
- merendam beton dengan air (dengan penggenangan permukaan beton)
- membungkus beton dengan bahan yang dapat menahan penguapan air (misal plastik, dsb)
- menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala (misal dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)
- menggunakan material khusus untuk perawatan beton (curing compound)
a. gambar membasahi permukaan beton dengan sistem spinkler
b. gambar curing dengan membungkus dengan plastik
referensi : http://lauwtjunnji.weebly.com/curing-beton.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar