PEKERJAAN RING BALK
Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
1. Pekerjaan Pembesian
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 24 Kg/cm2 untuk ukuran D Ø14 mm dan baja sedang dengan mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 32 Kg/cm2). Tahapan untuk pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut
- · Gunting Besi/Pemotong Besi
- · Pembengkok besi (Bar Bender)
- · Meteran
- · Sarung tangan/alat septy lainnya
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pembesian ring balk pembangunan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :
- · Besi Polos Ø8
- · Besi Ulir D 12
- · Besi Ulir D 16
- · Kawat Beton
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam
batang tulangan tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam
dari bengkokan untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter
minimum”. Perakitan dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk
memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah
pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
- · Mandor 1 orang
- · Kepala Tukang Besi 2 orang
- · Tukang Besi 4 orang
- · Pekerja 10 orang
Cara
Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.
• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimu didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja, jarak sengkang yang di tentukan pada gambar bestek adalah 15 cm. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.
2. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.
• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimu didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja, jarak sengkang yang di tentukan pada gambar bestek adalah 15 cm. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.
2. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
- · Gergaji
- · Palu
- · Meteran
- · Waterpas
- · Unting-unting
- · Selang air
- · Pinsil
- · Benang
- Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
- · Multiplek 9 mm
- · Kayu Dolken
- · Kawat Beton
- · Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan
dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
·
Mandor 1 orang
·
Kepala Tukang Kayu 1 orang
·
Tukang Kayu 4 orang
·
Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu
(beton decking) pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai
dengan yang diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan faktor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat, kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.
3. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran balok harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai. Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, bekesting terlebih dahulu dilapisi dengan oli bekas/minyak bekesting, oli tersebut berfungsi untuk melapisi bagian dalam bekisting agar setelah beton mongering dapat dibuka dengan mudah dan untuk melindungi bekisting supaya tahan lama.
Untuk perbandingan campuran yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran ring balk adalah 1 pc : 1 1/5 ps : 2 1/5 kr untuk selimut betonnya adalah 5 cm. hasil adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran ring balk harus dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan mengakibatkan kerikil menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bisa melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah kereta sorong, molen, ember, ruskam, sendok spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk campuran agregat dipesan dari toko terdekat, sedangkan bahan yang digunakan pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan struktur ini adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Batu 1 orang
3. Tukang Batu 2 orang
4. Pekerja 10 orang
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang 2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur. Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan digetarkan dengan menggunakan vibro.
• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemikian hingga beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertikal secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.
4. Pekerjaan Pembengkoran
Pekerjaan pembongkaran bekisting struktur tersebut dilakukan setelah umur beton 1 atau 2 hari lebih. Pembongkaran bekisting dengan menggunakan linggis. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung supaya dapat dipergunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dikerjakan oleh 2 orang pekerja.
• Pekerjaan Pembongkaran di Lapangan dan Menurut SNI
Pekerjaan pembongkaran dilapangan sudah sesuai dengan SNI cetakan dibongkar dengan cara-cara yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur. Beton yang akan dipengaruhi oleh pembongkaran cetakan memiliki kekuatan cukup sehingga tidak akan rusak oleh operasi pembongkaran.
5. Pekerjaan Kolom Utama Lantai II
Kolom merupakan struktur dalam suatu bangunan, menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Kolom lantai II seluruhnya berjumlah 34 kolom. Jenis kolom yang direncanakan adalah kolom persegi dengan ukuran 40 x 40 .
Pekerjaan kolom utama lantai II dilaksanakan setelah pekerjaan ring balok dan plat lantai II selesai dilakukan. Adapun ruang lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan pembesian;
2. Pekerjaan pemasangan bekisting;
3. Pekerjaan pengecoran;
4. Pekerjaan perawatan beton; dan
5. Pekerjaan pembukaan bekisting.
6. Pekerjaan Pembesian Kolom
Tahapan untuk pekerjaan balok adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan oleh tukang atau pekerja yang sudah ahli dan terampil dibidang pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga membutuhkan alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Gunting Besi/Pemotong Besi
2. Pembengkok besi (Bar Bender)
3. Meteran
4. Kakak tua
5. Sarung tangan/alat septy lainnya
Besi yang digunakan sebagai tulangan memanjang pada kolom lantai II adalah baja ulir berdiameter 14 mm dan 16 mm sedangkan untuk sengkang dipakai baja polos berdiameter Ø6 , berikut adalah jumlah sengkang dan penulangannya :
• Baja ulir D 16 berjumlah sebanyak 6 batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja ulir D 14 berjumlah 2 batang batang dengan ukuran 3,65 meter.
• Baja polos Ø6 berjumlah 150
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Besi 2 orang
3. Tukang Besi 4 orang
4. Pekerja 10 orang
• Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan dibengkokkan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.
7. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah .
Pada pembentukan triplex mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
- · Gergaji
- · Palu
- · Meteran
- · Waterpas
- · Unting-unting
- · Selang air
- · Pinsil
- · Benang
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan
adalah :
- · Multiplek 9 mm
- · Kayu Dolken
- · Kawat Beton
- · Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan
dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
- · Mandor 1 orang
- · Kepala Tukang Kayu 1 orang
- · Tukang Kayu 4 orang
- · Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu
(beton decking) pada tulangan untuk menjaga ketebalan selimut beton sesuai
dengan yang diinginkan. Dimensi beton decking adalah sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
Untuk menjaga kestabilan bekisting agar tetap vertikal, sejajar dan lurus, bekisting diperkuat dengan bantuan penyangga yang terbuat dari kayu berukuran 4/6 cm. Dan untuk menjaga ketahanan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran maka di sepanjang kolom dikunci dengan rangkaian kayu yang dibuat berbentuk persegi dengan ukuran sebesar diameter kolom. Kayu yang digunakan untuk membuat pengunci ini berukuran 5/7 cm. Pengunci ini juga berguna dalam membuat kolom tegak lurus. Pengerjaan bekisting ini dilakukan oleh 3 orang tenaga kerja untuk satu kolomnya.
8 Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom dilakukan setelah bekisting kolom selesai dipasang. Alat – alat yang digunakan pada pengecoran kolom utama lantai II kantor Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Mesin molen
2. Timba cor
3. Ruskam
4. Concrete Pump
Untuk menjaga kestabilan bekisting agar tetap vertikal, sejajar dan lurus, bekisting diperkuat dengan bantuan penyangga yang terbuat dari kayu berukuran 4/6 cm. Dan untuk menjaga ketahanan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran maka di sepanjang kolom dikunci dengan rangkaian kayu yang dibuat berbentuk persegi dengan ukuran sebesar diameter kolom. Kayu yang digunakan untuk membuat pengunci ini berukuran 5/7 cm. Pengunci ini juga berguna dalam membuat kolom tegak lurus. Pengerjaan bekisting ini dilakukan oleh 3 orang tenaga kerja untuk satu kolomnya.
8 Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom dilakukan setelah bekisting kolom selesai dipasang. Alat – alat yang digunakan pada pengecoran kolom utama lantai II kantor Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Mesin molen
2. Timba cor
3. Ruskam
4. Concrete Pump
Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan readymix, mutu beton yang digunakan untuk pengecoran kolom adalah mutu beton K – 250.
Sebelum dimasukkan material terlebih dahulu tabung readymix dibasahi dengan air hingga merata. Tujuannya adalah agar air untuk pengadukan mortar tidak diresap oleh dinding tabung readymix. Pengadukan mortar dilakukan dengan menggunakan readymix. Kemudian hasil pengadukan dituangkan ke dalam pumping machine untuk selanjutnya dikucurkan ke kolom sebanyak ¾ tinggi kolom. Setelah selesai mengisi ¾ kolom, pekerja menusukkan tongkat kayu ke dalam kolom sambil menggoyang-goyangkan tulangan untuk memadatkan campuran mortar. Setelah selesai dengan pengecoran kolom lainnya, concrete pump kembali mengisi kolom yang sudah terisi ¾ ukuran volume total ini hingga penuh. Setelah itu kembali pekerja meneruskan kegiatan pemadatan yang sama. Selang waktu antara pengecoran pertama (3/4 volume total) dengan pengecoran kedua (1/4 volume total) memakan waktu 10 hingga 15 menit. Pengecoran dilakukan pada mulut kolom sehingga tinggi jatuh pengecoran setinggi 4 m. Hal ini tidak sesuai dengan PBI-1971 yang menyatakan bahwa kolom yang tingginya lebih dari 2 m maka harus digunakan jendela pengecoran, karena dapat mengakibatkan penumpukan agregat berdiameter besar pada bagian bawah.
Untuk satu buah kolom pekerjaannya ditangani oleh 2 orang pekerja yang bertugas memadatkan campuran dan 4 orang lainnya sebagai operator readymix dan concrete pump.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton didapat bahwa kuat tekan beton rata–rata dari 4 benda uji untuk beton umur 28 hari adalah 267,78 kg/cm2. Dalam hal ini, kekuatan tekan beton telah memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu 250 kg/cm2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran.
9. Pekerjaan Lantai II
Pekerjaan lantai dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada lantai tersebut pada saat pembuatan lantai kita harus meneliti dulu untuk apa lantai dibuat dan apa-apa saja beban yang bekerja pada lantai tersebut baik vertical, horizontal dan beban hidup. pemasangan bekisting, pembesian dan pekerjaan pengecoran
10 Pembuatan dan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex, disusun menurut bentuk lantai tersebut. Pemasangan bekisting ini dilakukan untuk proses pembuatan lantai dan bekisting ini ditahan oleh kayu atau bambu dibawahnya supaya bisa menahan beban seperti beban orang yang bekerja diatasnya, beban alat dan beban tumbukan.
Pada pembentukan mal dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk sedemikian rupa Antara triplex satu dengan yang lainnya harus rapat dan tidak terdapat rongga-rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan lantai, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasang bekisting adalah gergaji, palu, meteran, waterpas, selang air, dan sebagainya. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah triplex, kawat, paku, pensil, benang dan lain-lain. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang bekisitng adalah 1 orang kepala tukang, 1 orang pengawas, dan 4 orang pekerja.
• Pekerjaan Bekisting di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti disyaratkan pada gambar rencana dan spesifikasi, cetakan mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal, cetakan diperkaku atau diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang sebelumnya, perencanaan cetakan disertai pertimbangan factor-faktor berikut :
a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan tumbukan.
c. Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat, kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.
11 Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan dengan cara pembengkokan (membending) besi kemudian dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Alat yang digunakan adalah bending, pemotong besi, meteran, kakak tua, sedangkan bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah besi Ø6, besi Ø8, besi Ø10, besi Ulir D12, besi Ulir D14 dan besi ulir D16. Pembengkokan dilapangan dilakukan tanpa adanya perkiraan, tenaga kerja yang digunakan 1 Kepala Tukang, 1 orang pengawas dan 10 orang pekerja.
• Cara Pembengkokan
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh Pengawas Lapangan.
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas lapangan.
• Kondisi Permukaan Baja Tulangan
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimum didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat dari luas ekuivalen penampang gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang berselingan.
12. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran lantai harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai dan pembesian selesai. Perbandingan campuran adalah 1 pc : 1 1/5 ps : 2 1/5 kr. hasil adukan semen terlihat bagus namun terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran harus dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan menimbulkan kerikil akan menumpuk disisi bawah struktur tersebut dan bias melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah gerobak sorong, molen, ember, ruskam, sendok spesi, skop, mesin getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk campuran agrehgat dipesan dari took terdekat, sedangkan bahan yang digunakan pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan struktur ini adalah 1 kepala tukang, 1 orang pengawas, 1 orang mandor, 1 orang tukang dan 10 orang pekerja.
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan dilakukan sebanyak 10 pekerja, yang 2 orang menyiapkan campuran beton dengan menggunakan molen, 1 orang yang menyiapkan campuran beton dari molen ke gerobak sorong, 4 orang yang membawa hasil campuran, 2 orang melakukan pengecoran dan 1 orang menggetarkan struktur. Pengecoran dilakukan dari atas bekisting dengan 3 lapisan pengecoran dan digetarkan dengan menggunakan vibro.
• Pekerjaan Pengecoran di Lapangan dan Menurut SNI
Perencanaan pengecoran di lapangan sudah memenuhi SNI diantaranya beton dicor dekat pada posisi akhirnya tidak terjadinya segregasi akibat penanganan kembali atau pengaliran, pengecoran beton dilakukan dengan kecepatan sedemekian hingga beton selama pengecoran tersebut tetap dalam keadaan kental dan dengan mudah mengisi ruang di antara tulangan, Beton yang telah mengeras sebagian atau terkontaminasi oleh bahan lain tidak digunakan lagi pada pengecoran, beton yang ditambah air lagi atau beton yang telah dicampur ulang setelah pengikat awal tidak digunakan, kecuali bila disetujui oleh pengawas lapangan, setelah dimulainnya pengecoran, maka pengecoran dilakukan secara menerus sehingga memenuhi panel atau penampang pada batas dan sambungan yang ditetapkan hingga selesai bagaimana yang diizinkan atau dilarang. Permukaan atas cetakan vertical secara umum datar, semua beton dipadatkan secara menyeluruh dengan menggunakan cara yang sesuai selama pengecoran dan dapat mengisi sekeliling tulangan dan seluruh celah dan masuk ke semua sudut cetakan.
semoga bermanfaat,.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar